HPku berdering. Tanda SMS masuk.Ku buka sms tsb :
"Telah meninggal dunia rekan sekantor kita Bp. Darlis MS di RS Siloam Tangerang"
From : Riski
Time : 19:30
Date : 05/03/2009
Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Berita duka ini aku terima beberapa menit yg lalu sebelum catatan ini selesai. Berita ini membuatku shok karena pagi tadi masih bercanda, bersenda gurau, tertawa terbahak-bahak dengan saya di kantin. Beliau kelihatan sehat. Kemudian yang membuatku merinding adalah bahwa tadi siang menjelang dhuhur beliau bincang-bincang dengan rekan kantor yang laen tentang syurga dan neraka. Seakan menjadi pertanda. Sungguh benar janji Alloh SWT dalam firmannya "Kullu nafsin dza iqotul maut" Sesungguhnya semua yang bernyawa pasti akan mati. Akan tetapi kapan waktu mati itu tiada yang tahu. Itu adalah rahasia Alloh SWT. Kematian bisa kapan saja menghampiri kita tidak pandang bulu, tua atau muda, kaya atau miskin, sehat atau sakit. Sebagai contoh gampang adalah buah mangga. Kadang mangga yg masih kecil (penthil-bhs jawa) berjatuhan. Akan tetapi tidak jarang buah mangga yang sudah tua, sudah matang di pohon sampai dimakan kelelawar hingga tinggal pelog (biji-bhs jawa) dan mengering masih saja menggantung di pohon dan tidak jatuh2. Hal tersebut dapat menjadi ibrah (peringatan) bagi kita. Sehingga karena kematian itu datang dengan tiba-tiba, tidak dapat diprediksi, alangkah baiknya kita persiapkan bekal untuk mengahadapi kematian. Sesungguhnya kematian itu adalah pintu gerbang untuk berjumpa dengan Sang Kholiq Tuhan semesta Alam.
Semoga segala amal Bp Darlis di terima oleh Alloh SWt dan dosa-dosa beliau diampuni serta mendapat tempat di sisi-Nya Amin ya Yobbal 'Alaminn
Pada hari esoknya yaitu hari jumuah tanggal 6 Maret 2009 suasana kantor sedang berduka. Hampir seluruh pegawai menghadiri takziyah di rumah duka di Graharaya Tangerang. Sesampai di rumah duka, roman sedih masih tampak terlihat jelas di setiap wajah yg hadir, wabil khusus shohibul musibah. Kemudian istri almarhum bercerita tentang suatu firasat yg dialaminya sebelum almarhum menghembuskan nafas terakhir. "Pagi itu, sebelum almarhum berangkat ke kantor sebenarnya sudah memberitahukan suatu isyarat akantetapi saya tidak begitu memperhatikannya. Pagi itu memang terasa beda, beliau (alm) pamitannya tidak seperti hari-hari biasanya, beliau bilang "Mama sayang, papa 'pergi' dulu yaaaaa.....". Hari itu beliau itu romantis banget. Biasanya tidak pernah pamitan seperti itu, tidak pernah panggil sayang" jelas Istri almarhum.
================================================================================
Ngomong-ngomong tentang firasat atau tanda-tanda kematian seseorang, ada satu buah cerita yang nyata dari Pak Agus mantan Kasi Pelayanan di kantorku yang mungkin bisa di petik hikmahnya. Pak Agus baru pindah kontrakkan di Jl Masjid Pejompongan dan sudah berjalan beberapa minggu. Ada seorang tetangga ibu-ibu yg cukup tua tapi belum lanjut meninggal dunia. Semasa hidupnya Ibu itu hampir tiap hari nongkrong di teras rumah. Namun setiap ada orang yg lewat di depannya termasuk Pak Agus menyapanya, seakan-akan ibu itu tidak menggubris alias cuek. Sehingga oleh sebagian orang mengira ibu itu kurang waras.
Pada suatu pagi sebelum meninggalnya ibu itu (ibu itu meninggal sore hari)ada suatu kejadian atau tanda-tanda yg cukup mengherankan. Tanda-tanda tersebut tentu baru disadari setelah ibu itu meninggal. Apa yg dilakukannya? Ibu itu keliling komplek dengan naik sepeda, menyalami setiap orang yg ditemuinya bahkan masuk ke rumah tetangga. Untuk apa?? ternyata ibu itu minta maaf atas segala kesalahannya. Hal ini tentu membuat tanda tanya bagi para tetangga dan orang yg bertemu dengannya. Kemudian pada sore harinya ada pengumuman dari pengeras suara masjid komplek perihal berita duka atas meninggalnya ibu itu.
Pak Agus merasa heran, takjub dengan apa yg telah terjadi. "Kok enak baget ya ibu itu mau meninggal seakan-akan sudah tahu kapan waktu meninggalnya, sehingga ia sempat minta maaf kepada setiap orang" cerita pak Agus. kemudian Pak Agus bertanya-tanya perihal kehidupan ibu itu. Ternyata ibu itu seorang yang dermawan. Meskipun ekonominya sedang-sedang saja, namun ibu itu memelihara beberapa anak yatim. Beliau merawatnya dengan ikhlas. Wallohu'alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya